Tangis Haru Mewarnai Pelepasan Santri Kelas Akhir
Tangis Haru Mewarnai Pelepasan Santri Kelas Akhir

Kegiatan tasyakuran dan pelepasan santri kelas akhir pesantren madrasah Sabtu malam (18/6/2022) berlangsung lancar dan khidmat. Acara yang menjadi agenda tahunan ini dihadiri unsur pimpinan lembaga MTsN 3 Bojonegoro, Pengelola/pengasuh, pengurus paguyuban wali santri, wali santri, guru, ustadz/ah dan seluruh santri. “Sebagai santri hendaknya menghindarkan diri dari maksiat,” demikian diantara pesan ustadz M. Wahib, S.Pd.I selaku pengasuh mengutip beberapa etika santri dalam kitab Ta’lim.

Pesantren madrasah yang yang berlokasi di jalan Budi utomo Kepohbaru ini mulai menjadi ‘magnet’ tersendiri bagi calon santri dan wali santri. Keberadaan dan kemajuan ma’had MTsN 3 Bojonegoro yang berlokasi di pusat ibukota kecamatan Kepohbaru ini tidak lepas dari peran semua pihak, lebih-lebih ustadz Wahib selaku pengasuh. “Saya selaku pimpinan di MTsN 3 berterimakasih yang setinggi tingginya kepada semua pihak, terutama kepada ustad Wahib dan bu ustadz atas kesabaran dan istiqomahnya dalam membimbing para santri hingga ada yang hafal beberapa juz, bahkan ada yang memasuki 7 juz,” kata H. Juki, kepala madrasah. “Dengan mengucap alhamdulillahi robbil alamin, para santri kelas akhir kita serahkan kembali kepada bapak/ibu wali santri, dulu diserahkan utuh dan sekarang juga utuh. Bahkan bertambah ilmu” ujar H. Juki mengakhiri kata sambutan.

“Mewakili wali 11 santri yang akan pamit, saya menyampaikan banyak terima kasih kepada unsur pimpinan ma’had Darul Fikri maupun MTsN 3 Bojonegoro atas bimbingan dan arahannya, khususnya kegiatan jamaah sholat, mengaji & menghafal quran pada anak-anak kami selama 3 tahun,” demikian ungkap Pak Rokhim, panggilan sehari-hari pensiunan TNI AD, salah satu wali santri. “Alhamdulillah, selama ini kerja sama wali santri, pengasuh dan pengelola pesantren dapat berjalan dengan baik, ke depan harus lebih baik lagi demi anak-anak kita yang menimba ilmu di sini,” demikian diantara sambutan Pak Agus selau ketua paguyuban wali santri ma’had Darul Fikri. Pak Agus yang rumahnya Modo Lamongan ini memang nampak giat dan semangat dalam membantu kemajuan ma’had.

Pada penghujung acara, tangis haru para santri dan orang tua pecah, mewarnai suasana acara sungkem. “Minta maaf dan minta ridho bapak ibu nak.., sepandai apapun kita akan sia-sia jika tanpa ada ridho dari orang tua, berani durhaka pada orang tua berarti siap sengsara di dunia lebih-lebih kelak di akherat ” tegas ustadz Wahib.mengiringi acara sungkem. Sebelum acara ditutup dengan doa, belasan tumpeng dari para wali santri disiapkan, sebagai ungkapan rasa syukur atas selesainya belajar jenjang MTs. Sesuai dengan penjelasan kepala madrasah, meski yang keluar/tamat 11 santri, tetapi santri baru 30 lebih telah mendaftar. Dan kegiatan pelepasan santri kelas akhir yang dipersiapkan sejak dua pekan yang lalu dapat berjalan dengan tertib, lancar dibawah kendali Abdullah Robbani dan Ahdan Darunnaja, santri kelas 7 selaku pembawa acara. (mud)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!