Suatu ketika seorang kyai sempat kecewa dengan beberapa santri yang kerap melanggar aturan pondok. “Anak-anak para santriku, hindari perilaku yang tidak mencerminkan akhlak seorang santri,” dawuh sang kyai. “Jangan berharap mendapat titipan ilmu jika aturan pondok sering kamu langgar, jangan berharap memperoleh ilmu yang bermanfaat jika kyai dan guru tidak ridho karena perilakumu,” lanjut kyai yang dikenal alim dan sabar ini.

“Anak-anakku para santri, mungkin kamu tidak pernah melukai fisik orang tuamu, tapi ketahuilah nak, bahwa kasus perilaku santri yang berujung pada pemanggilan wali santri itu lebih menyakitkan dari tamparan ke muka orang tua, saat para santri ada pelanggaran di sekolah sejatinya juga telah menampar ustadz dan para pembimbingnya. Jika dengan menampar mukaku lantas kamu sadar dan menjadi anak yang sholeh, lakukan nak, aku ikhlas…” pungkas sang kyai sambil menetes air mata, lantas mengakhiri nasehatnya. Suasana hening, seluruh santri terdiam.

Kepohbaru, 9/9/2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!