Program Madrasah Ramadhan akan usai. Tinggal hitungan jam, program pembelajaran selama satu bulan penuh ini akan segera berakhir. Kurikulum yang diterapkan adalah belajar ngempet (menahan) dan memenjarakan nafsu. Selain itu juga belajar menjadi manusia yang bisa memanusiakan manusia.

Sejatinya, madrasah ini disediakan khusus bagi muslim. Namun, tak semua muslim mampu mengikuti program pembelajaran yang telah ditetapkan di dalamnya. Hanya beberapa orang saja yang dapat mengikuti program ini, yakni mereka yang benar-benar beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Mereka itu lazim disebut mukmin.

Program pembelajaran yang berlangsung satu bulan dan hanya sekali dalam setahun ini sangat spesial. Banyak bonus dan dorprice yang disediakan. Namun, tak semua orang bisa mendapatkannya.

Sesiapapun yang lulus dari madrasah Ramadhan ini mereka akan mendapatkan ijazah dan predikat muttaqin (orang yang bertakwa).

Bagi mukmin yang mampu mengikuti Semua kurikulum yang diajarkan di madrasah ini, mereka akan menjadi orang yang dirindukan surga.

Sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah Saw. Ada empat golongan yang dirindukan surga.

“Surga merindukan empat golongan: orang yang membaca Al Quran, menjaga lisan, memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadhan.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Keempat kriteria itu semua dapat kita temui dan pelajari di madrasah ramadhan.

Pertama, orang yang membaca Al-Qur’an. Ramadhan disebut juga dengan bulan Qur’an. Karena Qur’an pertama kali diturunkan kepada Nabi Saw. pada bulan Ramadhan. Karena itu, di bulan ini sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an. Dengan harapan, kebiasaan baik ini akan dibawa setelah Ramadhan.

Kedua, orang yang menjaga lisan. Pada kitab Riyadhus Shalihin Jilid 2, halaman 427-428, sebagaimana yang dijelaskan dari dua hadits Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila pada hari seorang di antara engkau semua itu berpuasa, maka janganlah ia bercakap-cakap yang kotor dan jangan pula bertengkar. Apabila ia dimaki-maki oleh seorang atau dilawan bermusuhan, maka hendaklah ia berkata: “Sesungguhnya saya sedang berpuasa.” (Muttafaq ‘alaih)

Ketiga, orang yang memberi makan orang yang lapar. Memberi makan untuk orang berbuka puasa amat besar pahalanya. Rasulullah SAW bersabda seperti diriwayatkan Imam Tirmidzi:

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun.” (HR. Imam Tirmidzi No. 807).

Keempat, orang yang berpuasa di Bulan Ramadhan.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 185.

“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”

Wallahu a’lam…

Simorejo, 30 April 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!